Dalam cerita, Sonic dikisahkan sebagai landak biru yang terpaksa harus berpindah ke bumi untuk menyelamatkan diri setelah kekuatan alaminya diburu oleh suku echidnas. Berharap hidup lebih nyaman di planet baru, dia malah membuat kesalahan tak sengaja yang membuat kekuatan supersoniknya sanggup memadamkan listrik secara massif hingga dia harus berhadapan dengan Dr. Robotnic, ilmuan gila ber IQ 300 yang dikirimkan pemerintah untuk mencari tahu dan menangkap Sonic yang sempat bikin geger seantero Pasific Nortwest ini.
Beruntungnya, dia mengetahui orang paling baik dan paling nyaman di kota Green Hills kota yang selama ini menjadi persembunyiannya, yaitu Tom Wachoski seorang polisi yang boring karena kurangnya aksi criminal yang dia hadapi di Green Hills. Pengenalan canggung keduanya menimbulkan persahabatan yang unik, yang membuat keduanya terpaksa bermain kucing-kucingan dengan Dr. Robotnic.
Sebagai film hiburan anak-anak,
Sonic cukup berhasil dengan bentuk karakternya yang lucu dan menggemaskan. Syukurnya
itu setelah perombakan desain ulang Paramount Pictures yang bersedia
mendengarkan kritikan netizen akan desain karakter awal yang terlalu realistik,
nampak aneh dan tidak ramah dengan desain karakter dalam game aslinya. Dijamin
bentuknya yang mungil dan tingkahnya yang ga mau diem bakal bikin anak-anak sekarang
yang belum mengenal Sonic pun akan gemas dan terhibur melihatnya.
Bagi penggemar setia versi game nya? Yap, jelas film ini berhasil menjadi nostalgia yang cukup memuaskan. Kesetiannya terhadap elemen-elemen penting dalam gamenya contoh hal kecil saja seperti adanya cincin (emas) ajaib yang sering kita temui dalam versi game. Belum lagi kita akan dipertemukan karakter lain lagi dalam game yang kemungkinan besar akan muncul dalam film kelanjutannya setelah diperlihatkan sedikit di credit scene menjelang bubaran film.
Secara kualitas visual Sonic The Hedgehog tidak terkesan mewah untuk ukuran film Holywood zaman sekarang, cenderung masih kurang mulus. Tapi hal itu bukan berarti jelek untuk dilihat. Tidak ada tampilan scene action bermodalkan CGI yang mengganggu. Semuanya terkesan natural dan enak untuk diamati meski di layar bioskop yang besar sekalipun. Terutama karakter Sonic yang nampak smotch dan nyambung bergandengan dengan Tom maupun latar tempat dan warna yang realis dan nyata.
Ceritanya sendiri juga tidak terlalu berat sebagai tontonan anak-anak. Pengenalan karakter Tom Wachowski yang diperankan oleh James Marsden sebagai seorang polisi kota yang bersahabat dengan Sonic berandil besar dalam membawa warna film ke ranah drama keluarga dan pershabatan yang hangat dan ramah untuk ditonton kalangan semua umur. Meski sejujurnya, drama yang dibangun masih terkesan setengah-setengah dan cenderung kurang emosional nan membekas.
Jangan lupakan juga disini ada karakter Dr Robotnic sebagai karakter villain yang diperankan oleh Jim Carrey, yang ga kalah tampil menghibur. Gaya ekpresi wajahnya yang kocak mengingatkan kita akan film-film jim carrey yang iconic. Kemunculannya selalu tampil menghibur, gerakannya konyol meski menakukan bagi si Sonic sendiri. Selain ketiga karakter tersebut, ada karakter Maddie sebagai pasangan hidup Tom. Meski berusaha ditampilkan sebagai penunjang pembangunan karakter Tom dan jalannya penyelesaian konflik cerita, drama antara Tom dan Maddie tidak banyak terekspos tapi tetap tampil cukup sebagai pelengkap cerita.
Overall, Sonic The Hedgehog
berhasil memuaskan sebagai tontonan yang menghibur. Visual effectnya tidak
cannggung, drama ringannya sanggup berjalan solid yang membantu jalannya cerita
tidak berlebihan dan tidak nampak kacangan. Film ini bisa menjadi penanda bahwa
panggung untuk adaptasi live action masih bisa dijangkau oleh industry
Holiwood, dan akan senantiasa memiliki penggemarnya sendiri.
7.5/10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar