Rabu, 16 Desember 2020

My Sassy Girl (2001)


Tahun 2000-an menjadi awal korea selatan menjadi komodita panas terkait series drama romance-nya yang begitu popular di kalangan Internasional. Hal tersebut dapat dilihat dari kemuculan beberapa judul drama saat itu yang sangat populer sampai ke Indonesia, sebut saja Winter Sonata, Endless Love, Princess Hours, hingga Full House, yang masih begitu fenomenal nan membekas sampai sekarang.

Dari kesuksesan beberapa series dramanya, pada masanya masih sedikit dari kita yang menyadari bahwa sesungguhnya film drama layar lebar korea selatan juga tidak kalah sukses. Salah satunya yg paling terkenal adalah My Sassy Girl, yang banyak dibilang sebagai awal formula yang biasa dipakai dalam drama komedi romantis pada umumnya. Bahkan sampai sekarang apa yang menjad hal menarik dalam My Sassy Girl masih sering kita temui dalam film-film rom-kom era sekarang. Kocak, imaginatif, begitu menghibur, namun juga sanggup menyentuh, dan satu lagi permainan plot twist yang menjadi nilai plus dari My Sassy Girl membuat kita bertemu dengan scene-scene kejutan menarik yang pastinya akan sulit untuk diterka.

Bahkan saking suksesnya film ini, selama 6 minggu penayangan pada 2001 silam, My Sassy Girl sanggup betengger di puncak box office Korea Selatan dan masuk buku rekor sebagai film komedi romantis sepanjang masa. Di Hong Kong, tiket film ini laku 20 ribu lembar dalam sehari. Tak cukup sampai di situ, Hollywood kemudian membeli hak buat-ulang (remake) versi mereka. Selain itu dua aktor pemeran utamanya berhasil melesat tinggi karirnya setelah membintangi My Sassy Girl (2001).

Kisah cinta gila ini berawal dari Gyun-Woo (Cha Tae-Hyun) yang bertemu seorang gadis yg tidak dikenal (Giana Jun) yang hampir menjatuhkan dirinya sendiri ke rel kereta karena sedang dilanda mabuk berat. Beruntung Gyun-Woo yang nampak  seperti mahasiswa bloon, memiliki hati yang baik hati untuk berusaha menolong si gadis mabuk. Tapi naas kebaikan memang tidak selalu mendapatkan balasan yang setimpal. Perkenalan dengan Gyun-Woo ini dimaanfaatkan dengan baik kala si sassy girl memanggilnya ucapan ‘sayang’ setelah mendapati dirinya hilang kontrol memuntahi bapak-bapak penumpang kereta.gilaa!!

Tidak hanya kena omel, Gyun-Woo malah disuruh membersihkan muka bapaknya yang penuh air muntahan gadis tak dikenalnya itu. Menggendongnya keluar kereta, mengantarkannya ke hotel hingga tanpa dia inginkan kejadian konyol itu malah membawanya mengenal lebih jauh tentang gadis nakal ini yang semakin hari tingkahnya semakin aneh saja, banyak maunya, mengantarnya menjadi cowok yang semakin bloon dan nelangsa, namun hingga tanpa dia sadari kebiasaanya jadi budak perempuan nyeleneh membawanya ke dalam tingkat kehidupan yang beda, unik, dan begitu berwarna dari sebelumnya.

Bagi sebagian kaum hawa mungkin My Sassy Girl nampak bukan menjadi pilihan sebagai film romantis yang bikin klepek-klepek. Selain karena aktor cowoknya yang ga ada ganteng gantengnya, film ini sama sekali tidak tampil romantis bagai film macam Dilan yang suka tebar gombalan. Hubungan romantisme kedua karakter nampak abu-abu, tidak seperti pasangan, namun tidak pula seperti sebuah pertemanan. Benar-benar unik tapi cukup relate dengan kehidupan nyata. Segala yang ditawarkan My Sassy Girl sebagai hubungan romantisme yang unik, aneh, nan konyol, akan semakin menggiringmu mengikuti chemistry mereka yang akan semakin menarik untuk ditilik sampai akhir.

Story tellingnya yang rapih dari awal sampai akhir membangun dinamika ritme film yang utuh dan tidak terbata-bata meski cukup banyak memainkan adegan flash back. Ada sedikit pengadeganan yang nampak repetitive, tapi permainan adu lawan kedua karakter utama begtu berperan besar untuk membuat filmnya tidak membosankan. Unsur komedi yang dibuat juga tidak dipaksakan, selalu muncul di saat yang tepat dan seringnya terkesan murni terbentuk dari kekonyolan para karakter yang ada. Ada banyak adegan konyol yang bakal bikin perut keras saking ketawa dibuatnya. Adegan ditawan anggota tentara di kawasan taman hiburan salah satu yang tidak akan terlupakan bagi saya pribadi.

Untuk urusan sinematografi dan skoring My Sassy Girl tidak bisa berbuat banyak. Masa pembuatan film ini bisa menjadi kendalanya, mengingat ini dibuat di tahun 2001 yang masih minim teknologi, apalagi ini dibuat dan diproduksi oleh sinies korea (asia) yang pada masanya belum mencapai standart tinggi perfilman seperti sekarang. Skoringnya yang tampak monoton dalam pengambilan nada atau song familiar (bukan original) tidak terlalu mengganggu, meski jika itu di masa sekarang mungkin tampak malas (kecuali lagu tersebut dijadikan judul film). Namun meski begitu, kalian tetap akan mendapati satu original soundtrack di akhir fim yang pastinya berhasil membawa kenangan yang kuat setelah menontonnya.

Pada akhirnya My sassy girl (2001) menjadi film romance paling fenomenal menurut saya sampe sekarang. Naskah cerita yang dalam dan kuat. Plotnya mengalir dengan rapih, tidak mudah ditebak, penuh kejutan. Begitu emosional. Chemistry yg tercipta antara Giana Jun dan Cha Tae-hyun berhasil mengantarkan mereka menjadi aktor aktris yg paling diperhitungkan sampe sekarang. 

My Sassy Girl memiliki semua unsur romance yg kmu harapkan dari sebuah hubungan percintaan. Maniiis, ngeseliin, kocaak, namun begitu romantiis nan memorable. Kredit besar buat sutradara sekaligus penulis naskahnya.

8.5/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I am a Hero (2016)

Ketika menonton film zombie apa yang sebenarnya ingin kita harapkan dari film tersebut. Apakah sebuah serbuan maut menegangkan nan mengancam...